Latest From My Blog

Kuliner Aceh - Ayam Tangkap dan Sate Matang

Kuliner, Aceh, Ayam Tangkap, Sate Matang
Wisata Aceh identik dengan pantai-pantai yang cantik ataupun wisata religi. Tetapi, Nanggroe Aceh Darussalam juga menjadi surga pecinta kuliner khas lokal. Di sini, wisatawan bisa mencicipi beragam kekayaan kuliner tradisional yang masih lestari. Berikut beberapa kuliner khas Aceh yang mudah didapatkan di kedai atau warung, maupun restoran.

Ayam Tangkap. Menu ini terkesan meriah. Sebab, ayam yang digoreng dalam bumbu rempah seakan bersembunyi dari lebatnya dedaunan. Daun-daun yang dipakai mulai dari daun salam, pandan, kari, sampai daun jeruk. Semuanya ikut digoreng bersama potongan ayam. Juga cabai hijau.

Sate Matang. Keunikan sate ini adalah disajikan dengan sup dengan kuah kaldu kambing. Jika dilihat sekilas seperti tongseng kambing. Sate Matang berasal dari daerah Matang, jadi nama tersebut dari daerah asalnya. Biasanya kambing yang digunakan. Potongan daging kambing relatif besar. Source : http://www.tribunnews.com/travel/2014/12/26/ayam-tangkap-dan-sate-matang-keunikan-kuliner-aceh


Samuel Morse Ciptakan Telegraf - 6 Januari

Samuel Morse, Telegraf, 6 Januari
Tanggal 6 Januari 1838, sistem komunikasi telegraf karya Samuel Morse didemonstrasikan untuk kali pertama di suatu kota di negara bagian New Jersey, Amerika Serikat (AS). Telegraf yang menggunakan gelombang listrik untuk mentransmisikan pesan sandi melalui kawat ini, pada akhirnya mengubah komunikasi jarak jauh yang mencapai puncak popularitas antara tahun 1920-an dan 1930-an.


Pada 1843, Morse akhirnya berhasil meyakinkan Kongres AS untuk membiayai konstruksi jalur telegraf pertama di AS, dari Washington, D.C. ke Baltimore. Pada Mei 1844, Morse mengirimkan telegram resmi pertama melalui jalur tersebut dengan pesan: "What hath God wrought!" (Inilah yang Tuhan telah buat).

Pembangunan jalur telegraf terus berkembang. Pada 1851, New York and Mississippi Valley Printing Telegraph Company didirikan. Perusahaan itu kemudian berganti nama menjadi Western Union. Pada 1861, Western Union menyelesaikan jalur transkontinen di seluruh AS. Lima tahun kemudian, jalur permanen pertama di Lautan Atlantik dibangun dan pada akhir abad 19, sistem telegraf sudah diterapkan di Afrika, Asia, dan Australia.

Pada abad 20, sistem pengiriman pesan telegraf tergeser oleh layanan telepon, faksimili, dan surat elektronik. Western Union mengirimkan telegram terakhir pada Januari 2006. Samuel Finley Breese Morse meninggal di New York City pada 2 April 1872 pada usia 80 tahun di tengah menikmati popularitas yang berhasil diraihnya. (IRIB Indonesia)


Manfaat Minyak Zaitun

Minyak Zaitun
Minyak Zaitun dinilai asing bagi orang Indonesia pada umumnya. Umumnya masyarakat Indonesia lebih menggunakan produk minyak yang terbuat dari sawit atau kelapa. Namun, ada baiknya kita mengenal lebih jauh manfaat minyak zaitun sebagai salah satu referensi hidup sehat. Minyak zaitun umumnya digunakan di negara-negara Mediterania. Bukan suatu kebetulan bahwa orang-orang di Italia, Yunani, Spanyol, dan Turki memiliki harapan hidup rata-rata relatif tinggi. Mereka secara teratur mengonsumsi minyak zaitun yang menawarkan sejumlah manfaat kesehatan. Minyak zaitun juga dapat digunakan sebagai produk kecantikan untuk rambut, kuku, dan kulit.


Berikut beberapa manfaat minyak zaitun yang dikutip Amerikanki:
1. Sangat baik untuk kesehatan jantung
Minyak zaitun adalah sumber asam lemak tak jenuh tunggal. Ini yang menyebabkan minyak zaitun lebih baik daripada minyak goreng lainnya. Asam lemak tak jenuh tunggal ini baik untuk kesehatan jantung karena dapat menurunkan kadar kolesterol LDL yang berbahaya sekaligus meningkatkan jumlah kolesterol HDL menguntungkan. Minyak zaitun juga dikemas dengan polifenol, antioksidan, vitamin A dan E. Antioksidan ini membantu untuk menetralisir dampak radikal bebas pada tubuh. Oleh karena itu mengonsumsi minyak zaitun secara teratur dapat membantu melawan kanker dan memperlambat tanda-tanda penuaan.

2. Meningkatkan kesehatan kulit dan rambut
Cukup mengonsumsi minyak zaitun akan menyehatkan kulit dan rambut Anda. Itulah mengapa banyak produk kecantikan mengandung minyak zaitun sebagai bahan utama. Anda bisa mendapatkan manfaat kecantikan dari minyak zaitun tanpa menelannya.

3. Melembabkan kulit
Anda dapat menggunakan minyak zaitun untuk melembabkan kulit. Jika kulit Anda sangat kering, oles dan pijat sedikit minyak zaitun dan rasakan manfaatnya. Penggunaan secara umum cukup menambahkan satu sendok makan minyak zaitun ke dalam bak mandi Anda. Untuk melembabkan wajah, Anda dapat menggunakan minyak zaitun sebagai masker. Untuk membuat masker wajah dari minyak zaitun, tambahkan beberapa sendok teh madu dan kuning telur. Oleskan masker ke wajah dan diamkan selama 15 menit. Bilas dengan air hangat.

4. Melembabkan rambut
Minyak zaitun juga dapat melembabkan rambut dan kulit kepala. Rambut akan terlihat bersinar dan mudah diatur. Panaskan sebentar minyak zaitun kemudian oleskan dan pijat rambut dan kulit kepala. Biarkan selama satu jam sebelum keramas. Anda juga dapat membuat kondisioner rambut dengan menambahkan jus lemon dan kuning telur pada minyak zaitun.

5. Memperindah tangan
Anda dapat menggunakan minyak zaitun untuk memperindah tampilan tangan Anda. Cukup oleskan minyak zaitun ke tangan sebelum menggunakan sarung tangan berbahan katun. Biarkan semalaman saat Anda tidur. Meski baunya tidak begitu enak, Anda akan terkejut dengan hasilnya saat bangun tidur. Minyak zaitun juga dapat menghilangkan kutikula dan memperkuat kuku. Caranya, campurkan minyak zaitun dengan jus lemon. Rendam kuku dalam cairan itu selama 10 menit. Selamat mencoba.


BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH

Cerita Rakyat Riau, Sumatera - BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH. //

Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya.

Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi.

Dengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah dengan ibu bawang merah. Awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik kepada bawang putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi bawang putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang. Bawang putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah Bawang putih tidak mengetahuinya, karena Bawang putih tidak pernah menceritakannya.

Suatu hari ayah Bawang putih jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang putih. Bawang putih hampir tidak pernah beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan bagi Bawang merah dan ibunya. Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju ke sungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membereskan rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Namun Bawang putih selalu melakukan pekerjaannya dengan gembira, karena dia berharap suatu saat ibu tirinya akan mencintainya seperti anak kandungnya sendiri.

Pagi ini seperti biasa Bawang putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah. Bawang putih segera mencuci semua pakaian kotor yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang putih tidak menyadari bahwasalah satu baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Ketika menyadari hal itu, baju ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada ibunya.

“Dasar ceroboh!” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu! Dan jangan berani pulang ke rumah kalau kau belum menemukannya. Mengerti?”

Bawang putih terpaksa menuruti keinginan ibun tirinya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi. Mataharisudah mulai meninggi, namun Bawang putih belum juga menemukan baju ibunya. Dia memasang matanya, dengan teliti diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok ke sungai, siapa tahu baju ibunya tersangkut disana. Setelah jauh melangkah dan matahari sudah condong ke barat, Bawang putih melihat seorang penggembala yang sedang memandikan kerbaunya. Maka Bawang putih bertanya: “Wahai paman yang baik, apakah paman melihat baju merah yang hanyut lewat sini? Karena saya harus menemukan dan membawanya pulang.” “Ya tadi saya lihat nak. Kalau kamu mengejarnya cepat-cepat, mungkin kau bisa mengejarnya,” kata paman itu.

“Baiklah paman, terima kasih!” kata Bawang putih dan segera berlari kembali menyusuri. Hari sudah mulai gelap, Bawang putih sudah mulai putus asa. Sebentar lagi malam akan tiba, dan Bawang putih. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal dari sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang putih segera menghampiri rumah itu dan mengetuknya.
“Permisi…!” kata Bawang putih. Seorang perempuan tua membuka pintu.
“Siapa kamu nak?” tanya nenek itu.

“Saya Bawang putih nek. Tadi saya sedang mencari baju ibu saya yang hanyut. Dan sekarang kemalaman. Bolehkah saya tinggal di sini malam ini?” tanya Bawang putih.
“Boleh nak. Apakah baju yang kau cari berwarna merah?” tanya nenek.
“Ya nek. Apa…nenek menemukannya?” tanya Bawang putih.

“Ya. Tadi baju itu tersangkut di depan rumahku. Sayang, padahal aku menyukai baju itu,” kata nenek. “Baiklah aku akan mengembalikannya, tapi kau harus menemaniku dulu disini selama seminggu. Sudah lama aku tidak mengobrol dengan siapapun, bagaimana?” pinta nenek.Bawang putih berpikir sejenak. Nenek itu kelihatan kesepian. Bawang putih pun merasa iba. “Baiklah nek, saya akan menemani nenek selama seminggu, asal nenek tidak bosan saja denganku,” kata Bawang putih dengan tersenyum.

Selama seminggu Bawang putih tinggal dengan nenek tersebut. Setiap hari Bawang putih membantu mengerjakan pekerjaan rumah nenek. Tentu saja nenek itu merasa senang. Hingga akhirnya genap sudah seminggu, nenek pun memanggil bawang putih.
“Nak, sudah seminggu kau tinggal di sini. Dan aku senang karena kau anak yang rajin dan berbakti. Untuk itu sesuai janjiku kau boleh membawa baju ibumu pulang. Dan satu lagi, kau boleh memilih satu dari dua labu kuning ini sebagai hadiah!” kata nenek.
Mulanya Bawang putih menolak diberi hadiah tapi nenek tetap memaksanya. Akhirnya Bawang putih memilih labu yang paling kecil. “Saya takut tidak kuat membawa yang besar,” katanya. Nenek pun tersenyum dan mengantarkan Bawang putih hingga depan rumah.

Sesampainya di rumah, Bawang putih menyerahkan baju merah milik ibu tirinya sementara dia pergi ke dapur untuk membelah labu kuningnya. Alangkah terkejutnya bawang putih ketika labu itu terbelah, didalamnya ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Dia berteriak saking gembiranya dan memberitahukan hal ajaib ini ke ibu tirinya dan bawang merah yang dengan serakah langsun merebut emas dan permata tersebut. Mereka memaksa bawang putih untuk menceritakan bagaimana dia bisa mendapatkan hadiah tersebut. Bawang putih pun menceritakan dengan sejujurnya.

Mendengar cerita bawang putih, bawang merah dan ibunya berencana untuk melakukan hal yang sama tapi kali ini bawang merah yang akan melakukannya. Singkat kata akhirnya bawang merah sampai di rumah nenek tua di pinggir sungai tersebut. Seperti bawang putih, bawang merah pun diminta untuk menemaninya selama seminggu. Tidak seperti bawang putih yang rajin, selama seminggu itu bawang merah hanya bermalas-malasan. Kalaupun ada yang dikerjakan maka hasilnya tidak pernah bagus karena selalu dikerjakan dengan asal-asalan. Akhirnya setelah seminggu nenek itu membolehkan bawang merah untuk pergi. “Bukankah seharusnya nenek memberiku labu sebagai hadiah karena menemanimu selama seminggu?” tanya bawang merah. Nenek itu terpaksa menyuruh bawang merah memilih salah satu dari dua labu yang ditawarkan. Dengan cepat bawang merah mengambil labu yang besar dan tanpa mengucapkan terima kasih dia melenggang pergi.

Sesampainya di rumah bawang merah segera menemui ibunya dan dengan gembira memperlihatkan labu yang dibawanya. Karena takut bawang putih akan meminta bagian, mereka menyuruh bawang putih untuk pergi ke sungai. Lalu dengan tidak sabar mereka membelah labu tersebut. Tapi ternyata bukan emas permata yang keluar dari labu tersebut, melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lain-lain. Binatang-binatang itu langsung menyerang bawang merah dan ibunya hingga tewas. Itulah balasan bagi orang yang serakah.

source : http://www.kaskus.co.id/thread/5098eb03582acf775e0000ce/13-kumpulan-cerita-rakyat-indonesia-penuh-maknaserba-13



+